Nusantara62 – Lanjutan cerita rakyat bangka belitung, asal usul tanjung penyusuk, kisah putri bertabiat buruk dan penyu hijau.
Kisah ini dikutip Nusantara62 dari tulisan Dwi Oktarina di buku asal usul tanjung penyusuk, cerita rakyat bangka belitung, terbitan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2016).
Berikut cerita rakyat bangka belitung, asal usul tanjung penyusuk, bagian 8:
Tak berapa lama berselang, sang raja pamit kepada permaisuri. Ia dan rombongannya bertolak lebih dahulu meninggalkan istana menuju ke lapangan terbuka tempat penyelenggaraan pesta adat.
Hari belum terlalu terik ketika Ratu Malika melenggangkan kakinya bersama Dayang Biru menuju ke tempat penyelenggaraan pesta adat.
Ia sengaja berjalan kaki dari istana dan menyapa orang-orang yang kebetulan berpapasan dengannya di jalanan.
Baca Juga: Cerita Rakyat Sumatera Utara, Dongeng tentang Si Boru Deak Parujar, Asal Mula Suku Batak
Semua orang mengangguk penuh hormat kepada sang ratu yang tampak sangat ramah.
Sebelum tiba di tempat yang dituju, mereka melewati sebuah kampung dan pasar yang menjual beragam keperluan sehari-hari.
Suasana di pasar tampak tidak terlalu ramai.
Banyak pedagang memilih menutup tempat berjualan untuk menghadiri acara pesta adat di tengah-tengah lapangan kampung.
Dari beberapa pedagang yang masih terlihat menggelar dagangannya, Dayang Biru berhenti sejenak lalu memandang kepada Ratu Malika sembari mengatakan sesuatu.
Artikel Terkait
Adoman, Cerita Rakyat Aceh tentang Bhakti Anak yang Mirip Monyet kepada Orangtua
Cerita Rakyat Aceh, Imo, Anak yang Dibuang Orangtuanya ke Hutan karena Dianggap Sial
Cerita Rakyat Aceh, Belalang yang Dijadikan Suami, Hidupnya Berakhir Tragis
Cerita Rakyat Aceh, Dongeng Si Hitam Pekat, dari Melarat Menjadi Raja
Cerita Rakyat Sumatera Utara, Dongeng Asal Mula Sagu, Kisah Gadis Cantik Rela Mati Agar Kelaparan Lenyap