Sejarah NU dan Kiprah KH Hasyim Asyari, Bagian 9

- Minggu, 5 Februari 2023 | 19:05 WIB
KH Hasyim Asyari, kiprah perjuangannya dalam sejarah NU. (NU Online)
KH Hasyim Asyari, kiprah perjuangannya dalam sejarah NU. (NU Online)

Nusantara62.com - Sejarah NU atau Nahdlatul Ulama tidaklah dapat dipisahkan dengan sejarah perjuangan KH Hasyim Asyari.

Jasa KH Hasyim Asyari sangatlah besar dalam catatan Sejarah NU.

Berikut lanjutan jejak Sejarah NU dan kiprah KH Hasyim Asyari seperti ditulis Heru Sukadri dalam buku Kiai Haji Hasyim Asy’ari, Riwayat Hidup dan Pengabdiannya, diterbitkan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1985), bagian 9:

Baca Juga: Sejarah NU dan Kiprah KH Hasyim Asyari, Bagian 1

Demikianlah Muhammad Hasyim yang sejak kecil hidup sebagai anggota keluarga di lingkungan pondok pesantren, dengan sendirinya ia akan meresapi nilai-nilai budaya yang berlaku di alam Pondok pesantren Nggedang ataupun Pondok pesantren Keras.

Di situ ia pertama kali mengenal dan meresapi nilai-nilai pesantren yang berorientasi ke arah kehidupan alam akhirat atau pandangan hidup ukhrawi.

Di pesantren itu pula ia melihat kakek dan ayahnya sebagai kiai, membimbing dan mendidik para santri. Di alam pondok pesantren itu juga Muhammad Hasyim melihat bagaimana para santri hidup dalam keadaan sederhana, bergotong-royong dan penuh semangat belajar untuk mengejar cita-cita.

Baca Juga: Sejarah Mata Uang di Indonesia, Pengaruh Kepeng Cina di Masa Kerajaan Majapahit, Bagian 4

Kesemuanya itu ternyata mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan watak Muhammad

Hasyim sehingga tidaklah mengherankan apabila sifat-sifatnya sebagai pemimpin sudah mulai nampak sejak kecil.

Hal itu terbukti, apabila ia bermain-main dengan kawan-kawannya ia selalu menjadi pengatur dalam permainan itu.

Baca Juga: 30 Cagar Budaya di Pangandaran, Nomor 14 Dimiliki Mantan Menteri Nyentrik Kabinet Jokowi

Jika ada kawannya yang berbuat kasar atau menyimpang dari peraturan permainan, ia tidak segan-segan menegur dan memperingatkannya.

Teguran dan peringatannya itu dilakukan dengan lemah lembut dan dengan kata-kata yang manis sehingga yang ditegurnya tidak merasa sakit hati.

Halaman:

Editor: Y Fernando Hamonangan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X