Pangkalan angkatan laut China di Afrika menjadi ancaman bagi AS

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 05:06 WIB
Ilustrasi kapal tempur
Ilustrasi kapal tempur


nusantara62.com - Terlepas dari peringatan komandan, tidak jelas di mana Pangkalan itu akan dibangun, Jenderal itu tidak secara terbuka menyatakan di mana Pangkalan semacam itu dapat ditemukan, tetapi menekankan bahwa fasilitas angkatan laut Afrika barat akan menempatkan Beijing “pada keuntungan” atas Washington.

Berbicara pada sidang Komite Angkatan Bersenjata Senat AS pada hari Kamis, Langley mengatakan bahwa dia tidak akan membahas rincian dugaan rencana China di depan umum.

Namun, dia menyatakan bahwa Pangkalan angkatan laut China di pantai Atlantik Afrika akan “mengubah seluruh perhitungan … untuk melindungi tanah air [AS].”

Baca Juga: Kakorlantas Gelar Persiapan Operasi Ketupat 2023, Soroti Dua Arah Jalur Perjalanan Mudik

China adalah kekuatan angkatan laut utama di Pasifik, dan merupakan kekuatan angkatan laut terbesar di dunia dalam hal ukuran armada, menurut laporan Pentagon tahun 2022.

Pangkalan di Afrika barat akan menempatkan kapal-kapal China dalam jarak yang kira-kira sama dari kedua pantai AS.

“Secara geostrategis, itu akan menempatkan mereka pada keuntungan,” kata Langley kepada panitia. “Saat ini kami memiliki keunggulan yang menentukan. Kita tidak bisa membiarkan mereka memiliki markas di pantai barat karena itu akan mengubah dinamikanya.”

Baca Juga: Penipuan Masih Berkeliaran, Kali Ini Modus Berkedok Surat Tilang via WA Berformat APK

China mendirikan Pangkalan angkatan laut luar negeri pertamanya pada tahun 2017, membuka fasilitas di Djibouti, negara Afrika timur.

Pejabat AS sejak itu mengklaim bahwa Beijing sedang merencanakan Pangkalan serupa di 14 negara, termasuk dua, Guinea Khatulistiwa dan Angola, di pantai barat Afrika.

Sebuah laporan Wall Street Journal pada tahun 2021, didukung oleh pendahulu Langley di komando Afrika, mengidentifikasi Guinea Khatulistiwa sebagai lokasi yang paling mungkin untuk Pangkalan tersebut.

Baca Juga: Park Jihoon Dikonfirmasi Akan Comeback Pada Bulan April2023, Fans Senang

Wakil presiden negara itu, Teodoro Nguema Obiang Mangue, membantah rumor tersebut. “China adalah model negara sahabat dan mitra strategis, tapi untuk saat ini belum ada kesepakatan seperti itu,” ujarnya saat itu.

“Ingat juga bahwa Guinea Khatulistiwa adalah negara yang berdaulat dan merdeka dan dapat menandatangani perjanjian kerja sama dengan negara sahabat mana pun,” tambahnya.

Baca Juga: Cerita Rakyat Lampung, Kisah Sai Ngugha Gadis Pemberani, Bagian 20

Halaman:

Editor: Harry Widi

Sumber: rt.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X