Nusantara62 - Ini lanjutan cerita rakyat lampung, kisah Jambu Adik. Perjuangan sang kakak meminta pertolongan demi adiknya yang terus menangis.
cerita rakyat lampung, kisah Jambu Adik dikutip Nusantara62 dari tulisan Letti S dan Maman S Mahayana di buku Cerita Lisan Rakyat Lampung Way Kanan terbitan Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional (2001).
Berikut cerita rakyat lampung, kisah Jambu Adik, bagian 3:
Baca Juga: Cerita Rakyat Aceh, Imo, Anak yang Dibuang Orangtuanya ke Hutan karena Dianggap Sial
Nanti aku akan memutuskan tali tambang.
Jangan putuskan aku ujar tali tambang.
Nanti, aku akan membinasakan kerbau.
Baca Juga: Adoman, Cerita Rakyat Aceh tentang Bhakti Anak yang Mirip Monyet kepada Orangtua
Akan tetapi, kerbau tidak mau menghancurkan gunung, jangan hancurkan gunung, nanti gunung menghalangi air, jangan menghalangi air nanti air menyiram api, jangan siram api, nanti api membakar Sepuk.
Jangan bakar aku, kata Sepuk. Nanti aku membinasakan tupai.
Jangan binasakan aku, kata tupai.
Nanti jambu adik aku kembalikan."
Tupai memberikan jambu itu kepada adik dengan sumpah serapah, dan akhimya jambu adik sudah tinggal sebelah karena sudah habis dimakan oleh tupai.
Artikel Terkait
Adoman, Cerita Rakyat Aceh tentang Bhakti Anak yang Mirip Monyet kepada Orangtua
Cerita Rakyat Aceh, Imo, Anak yang Dibuang Orangtuanya ke Hutan karena Dianggap Sial
Cerita Rakyat Sumatera Utara, Asal Mula Pulut, Kesombongan dan Kelaparan Besar di Negeri Dairi
Cerita Rakyat Maluku Utara, Legenda O Gohi, Kekecewaan Sang Anak yang Membawa Petaka
Perusahaan Australia Jajaki Penelitian Sagu Kepulauan Meranti untuk Bahan Baku Plastik