Nusantara62 - Ini lanjutan cerita rakyat lampung, kisah sai ngugha gadis pemberani. Ketulusan dan kecerdasannya mampu mengenyahkan marabahaya.
cerita rakyat lampung, kisah sai ngugha gadis pemberani dikutip Nusantara62 dari tulisan Diah Meutia Harum di buku Cerita Rakyat dari Lampung - Sai Ngugha Si Pemberani, diterbitkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2016)
Berikut cerita rakyat lampung, kisah sai ngugha gadis pemberani, bagian 21:
Baca Juga: Cerita Rakyat Jawa Timur, Dongeng Asal Mula Banyuwangi, Petaka Fitnah Keji Raja Tamak
“Apakah dia itu suamiku, Nek? Kami sudah terpisah cukup lama. Entah berapa purnama telah berlalu. Juga tak terhitung pula berapa kali matahari tenggelam. Aku memang sangat merindukannya. Hatiku merasa dirinya adalah suamiku,” ujar Sai Ngugha.
Si nenek pun menyuruh pemuda tersebut masuk ke dalam rumah untuk menjumpai Sai Ngugha.
Sang pemuda masuk ke dalam rumah.
Baca Juga: Cerita Rakyat Maluku Utara, Legenda Terjadinya Gunung Dukono, Kisah Nenek Tolori Tertimbun Abu
Sesaat setelah Raga berbincang dengan Nek Atu, ia mempersilakan Raga untuk masuk ke dalam rumah.
Alangkah kagetnya ia. Dirinya menjumpai istri yang sangat dicintainya.
Tidak habis rasa terkejutnya. Raga menjumpai istri yang dicintainya sehat tak kurang suatu apa.
Baca Juga: Cerita Rakyat Sulawesi Utara, Legenda Terbentuknya Danau Tondano, Sumpah Membawa Petaka
Betapa gembiranya mereka agaknya tak dapat dilukiskan. Pertemuan dua insan yang saling mencinta telah bersatu kembali.
Haru pun dirasakan si nenek, tidak terasa ia juga meneteskan air mata. Sai Ngugha sudah dianggapnya sebagai anak sendiri.
Artikel Terkait
Cerita Rakyat Sumatera Utara, Asal Mula Pulut, Kesombongan dan Kelaparan Besar di Negeri Dairi
Cerita Rakyat Sumatera Utara, Dongeng Asal Mula Sagu, Kisah Gadis Cantik Rela Mati Agar Kelaparan Lenyap
Cerita Rakyat Sumatera Utara, Kisah Si Boru Naitang, Aib Memilukan di Pulau Samosir
Kisah Pilu Beru Ginting Pase, Peristiwa Tragis di Sarinembah, Hilangnya Marga Ginting Pase
Kisah Putri Lopian dari Pesisir Tapanuli Tengah, Cerita Rakyat Sumatera Utara