Moskow Akan Mengekspos Faktor Penghalang Penyelidikan Nord Stream

- Jumat, 10 Maret 2023 | 16:48 WIB
Kebocoran pipa gas bawah laut di Nord Stream 2, yang diledakkan tahun lalu (RT.com)
Kebocoran pipa gas bawah laut di Nord Stream 2, yang diledakkan tahun lalu (RT.com)

nusantara62.com - Rusia sedang berusaha untuk berbagi informasi dengan Dewan Keamanan PBB mengenai sabotase pipa Nord Stream dan sedang mencari penyelidikan yang tidak memihak atas insiden tersebut.

Menurut Dmitry Polyansky, seorang diplomat senior Rusia, Moskow tidak berpartisipasi dalam penyelidikan yang dilakukan oleh Jerman, Denmark, dan Swedia.

Masih harus dilihat tindakan apa yang akan diambil Dewan Keamanan PBB terkait masalah ini.

Baca Juga: Cerita Rakyat Lampung, Kisah Pemuda Mencari Jin yang Dapat Berbicara, Siasat Cerdik Kelabui Raja, Bagian 2

Dmitry Polyansky, wakil kepala misi Rusia untuk PBB, mengatakan kepada komentator politik AS Jackson Hinkle pada hari Kamis bahwa Moskow tidak berpartisipasi dalam penyelidikan yang dilakukan oleh tiga negara Eropa, “bukan karena kami tidak mau.”

Diplomat tersebut mengklaim bahwa, singkatnya, pesan dari ketiga negara tersebut adalah: “Kami melakukan apa yang kami lakukan, urus urusanmu sendiri.”

Misi Rusia akan mendistribusikan pertukaran di antara anggota Dewan Keamanan PBB dalam upaya untuk memulai "penyelidikan internasional yang independen dan tidak memihak dengan semua pihak terkait," tambah Polyansky.

Baca Juga: BRI Mulai Salurkan KUR 2023 di Seluruh Indonesia, Ini Syarat dan Ketentuannya

Menurut Dmitry Polyansky, misi Rusia akan mendistribusikan pertukaran yang dilakukannya dengan Jerman, Denmark, dan Swedia di antara anggota Dewan Keamanan PBB untuk memulai penyelidikan internasional yang independen dan tidak memihak dengan semua pihak terkait.

Dia mengklaim bahwa pesan dari ketiga negara itu adalah "Kami melakukan apa yang kami lakukan, urus urusanmu sendiri."

Masih harus dilihat bagaimana anggota Dewan Keamanan PBB lainnya akan menanggapi

nusantara62 -  Moskow ingin Dewan Keamanan PBB memberi wewenang kepada Sekretaris Jenderal Antonio Guterres untuk meluncurkan penyelidikan atas serangan terhadap pipa Nord Stream.

Pipa dibangun untuk mengangkut gas alam Rusia langsung ke Jerman, dan tiga dari empat pipa pecah akibat ledakan pada September 2022 di perairan teritorial Denmark dan Swedia.

Menurut Dmitry Polyansky, Rusia bermaksud untuk mengajukan proposal untuk pemungutan suara pada akhir Maret, meskipun kekuatan Barat kemungkinan besar akan keberatan.

Halaman:

Editor: Harry Widi

Sumber: rt.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X