Tiongkok berang, tanggapi sindiran ‘diktator’ Menlu Jerman atas presiden Xi Jinping

nusantara62.com - Tiongkok telah menanggapi dengan keras komentar baru-baru ini yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, yang menyebut Presiden Tiongkok Xi Jinping sebagai seorang "diktator".

Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan bahwa perkataan Baerbock dipandang sebagai "provokasi terbuka" dan Beijing telah menyampaikan ketidakpuasannya kepada Berlin.

Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, menggambarkan komentar Baerbock sebagai "tidak masuk akal" dan menyatakan bahwa komentar tersebut melanggar martabat politik Tiongkok, dan merupakan provokasi politik yang jelas.

Baca Juga: Annalena Baerbock sebut Xi jinping sebagai Diktator karena ini

Kementerian menekankan bahwa pernyataan seperti itu tidak kondusif bagi hubungan internasional yang positif.

Pada bulan Juli, Jerman meluncurkan strategi perdananya mengenai Tiongkok, yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan ekonomi pada mitra dagang utamanya, yang kini dianggap sebagai "saingan".

Dokumen komprehensif ini menyoroti pentingnya “pengurangan risiko” dalam berurusan dengan Tiongkok.

Baca Juga: Kisah Tegal Arum, Legenda Rakyat Jawa Tengah, Pangeran Tejaningrat Terpukul, Bagian 8

Perdagangan bilateral antara Tiongkok dan Jerman melonjak hingga mencapai 300 miliar euro (337 miliar dolar) pada tahun lalu.

Makalah strategi yang diterbitkan pada bulan Juli mencirikan Beijing sebagai entitas yang memiliki banyak segi, baik sebagai mitra, pesaing, dan saingan sistemik.

Baerbock secara konsisten mengambil sikap tegas terhadap Tiongkok. Pada bulan Agustus, ia menegaskan bahwa Beijing memberikan tantangan terhadap prinsip-prinsip dasar yang mengatur hidup berdampingan secara global.

Baca Juga: Apakah Anda seorang lebih praktis atau imajinatif? Pilih rubah untuk mengungkapkannya!

Dia juga sebelumnya menggambarkan unsur-unsur perjalanannya ke Tiongkok pada bulan April sebagai sesuatu yang “lebih dari mengejutkan,” meskipun rincian spesifiknya tidak diberikan.

Baerbock menekankan perlunya Jerman berhati-hati dan tidak mengulangi kesalahan yang dirasakannya dalam berurusan dengan Rusia.

Kritik ditujukan pada kebijakan "perubahan melalui perdagangan" Jerman terhadap Rusia, yang sering dikaitkan dengan mantan Kanselir Angela Merkel.