Nusantara62.com - Polri akan menerapkan aplikasi pendeteksi kericuhan di dalam Stadion olahraga.
Aplikasi itu telah digunakan oleh Kepolisian Amerika Serikat.
"Apabila terjadi insiden dapat mendeteksi. Aplikasi yang tentu perlu kita pelajari dan akan kita manfaatkan untuk kompetisi sepak bola khususnya dalam pengamanan," ungkap Asops Kapolri Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi saat penutupan Kursus Manajemen Pengamanan Stadion oleh tim pengajar dari Conventery University Inggris, Rabu, 1 Februari 2023.
Baca Juga: Harga Makanan di Inggris Meroket
Kursus tersebut juga diikuti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Kesehatan, PSSI dan PT LIB.
Menurut Agung, pada simulasi pengamanan SUGBK terdapat sejumlah temuan. Terdapat ancaman terhadap dua objek vital yang berdekatan dengan lokasi pertandingan.
"(Seperti) gedung DPR, perkantoran pemerintah, dan pusat perbelanjaan," ucapnya.
Baca Juga: Tamara Bleszynski Siap Hadapi Gugatan Kakak Kandung Senilai Rp 34 M
Agung menambahkan, SUGBK terdapat pintu masuk cukup banyak pada akses Stadion yaitu 94 pintu kecil untuk kecil dan 20 akses jalan raya.
Kendati begitu, Agung menyebut pihak pengelola SUGBK belum menjalankan manajemen resiko secara maksimal. "Kemudian manajemen risiko belum dijalankan maksimal oleh pengelola," tukasnya.***
Artikel Terkait
TGIPF: Stadion Kanjuruhan Tidak Layak Gelar Pertandingan Berisiko Tinggi
Enam Tersangka Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang Ditahan
Tragedi Kanjuruhan, Polisi Sebut Akan Ada Tersangka Baru
Komnas HAM: 7 Pelanggaran HAM di Tragedi Kanjuruhan
Ratusan Aparat Amankan Sidang Perdana Tragedi Kanjuruhan