nusantara62 - Para pemain Jerman mengungkapkan ketidakpuasan atas mandat FIFA pada setiap pemain yang mengenakan ban lengan anti-diskriminasi 'One Love' selama pertandingan Piala Dunia dapat dikenakan sanksi kartu kuning.
Politik dan olahraga harus dipisahkan, meskipun FIFA melembagakan kampanye 'Tanpa Diskriminasi' dan memberi pemain pilihan untuk mengenakan ban lengan yang menampilkan berbagai pesan yang mendukung hak asasi manusia yang telah disetujui oleh kepala sepak bola. .
Ban lengan 'One Love' dirancang untuk menyoroti contoh pelanggaran hak asasi manusia dan diskriminasi di negara Teluk di mana homoseksualitas tetap ilegal.
Baca Juga: Ini Alasan Gus Dur Pilih Alfred Simanjuntak, Pendiri Yayasan Musik Gereja, Ciptakan Mars PKB
Tim nasional Jerman menanggapi kehebohan dengan menutup mulut pada foto resmi tim, Hansi Flack menjelaskan bahwa langkah itu mengungkapkan bahwa FIFA "membungkam" mereka.
Namun, Hazard, yang menjadi kapten Belgia yang menang 1-0 melawan Kanada di pertandingan di Qatar, mengatakan bahwa dia tidak ingin berpartisipasi dalam situasi tersebut lantaran dia merasa menerima kartu kuning seperti itu akan "mengganggu."
“Kami di sini untuk bermain sepak bola, bukan untuk mengirim pesan politik. Kami ingin fokus pada sepak bola.”
Masalah ban kapten 'One Love' telah menjadi masalh pihak FIFA sejak awal Piala Dunia. Beberapa tim internasional Eropa secara terbuka ingin berdemonstrasi sebelum tindakan keras FIFA.
Baca Juga: FIFA World Cup, La Roja Dominasi Pembuka Grup, Skor 7-0 melawan Kosta Rika, Ciutkan Nyali Lawan
Dari ruang ganti beralih ke gedung-gedung pemerintah, pejabat Eropa muncul menentang FIFA dengan mengenakan pakaian berwarna pelangi saat menghadiri pertandingan di Qatar.
Artikel Terkait
Seorang anak berusia 5 tahun, hidup selama 3 hari tertimbun dalam runtuhan Gempa
Banyak Konsumsi Garam Picu Stres
Ini Cerita di Balik Julukan Persija Jakarta, Macan Kemayoran
Cerita Rakyat Betawi, Kisah Asal Mula Kampung Condet