Pameran ArtOs Nusantara, Menparekraf: Banyuwangi Episentrum Baru Seni Rupa Nasional

Nusantara62 – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Uno menilai, pameran seni rupa ArtOs Nusantara yang digelar 20-28 Mei 2023 meneguhkan Banyuwangi sebagai episentrum baru seni rupa di Indonesia.

Hal itu dikatakan Menparekraf saat memberikan sambutan secara virtual dalam pembukaan pameran lukisan ArtOs Nusantara di gedung tua Marina Boom, Banyuwangi, Jawa Timur, 20 Mei 2023.

Menparekraf mengapresiasi pameran ArtOs Nusantara. Dia pun berpantun "Main ke pantai pakai kaos, lihat ombak makin ringgi. Mari kita dukung pameran ArtOs untuk keindahan Banyuwangi".

Baca Juga: Tes Keterampilan Pengamatan, Temukan anjing yang tersembunyi di antara kucing dalam waktu 8 detik

Menparekraf sangat merasakan dampak sejumlah event yang diinspiraai Banyuwangi menjadi teobosan dan inovasi baru di bidang seni, budaya , dan pariwisata.

"Saya kaget gaung ArtOs  dengan billboardnya tampil sampai ibu kota. Gelaran yang unik harus diapresiasi. Selamat dan sukses , mari kita kembangkan terus inovasi seni di Banyuwangi," imbaunya.

Pameran itu menampilkan 50 karya  lukis perupa nasional dan lokal tersebut dibuka oleh Bupati Banyuwangi Iouk Fiestiandani.

Baca Juga: Tak seorang pun di dunia Muslim mendukung sanksi terhadap Rusia

Promedia, yang memiliki jaringan media online terbesar di Nusantara, ikut menjadi media partner dalam pameran tersebut.

Dalam opening pameran, Ki Gamblang Carito dan Sudjiwo Tejo berkolaborasi dengan apik dengan background keindahan gunung dan laut Banyuwangi.

Presiden ArtOs Nusantara Imam Maskun mengatakan, sebanyak 50 karya terbaik para seniman Nusantara dipamerkan.

Baca Juga: Cerita Rakyat Jawa Tengah, Asal Usul Kadipaten Penyarang, Perintah Raja Pajajaran Prabu Ciung Wanara, Bagian 2

Puluhan karya tersebut milik para seniman, baik open call maupun secara undangan.

Imam mengatakan, karya yang ditampilkan antara lain karya milik Djoko Pekik, Nasirun, Bli Putu Suta Wijaya, Katirin, Budi Ubruk, Ugo Untoro, Edi Sunaryo, Erica Estu, dan Nyoman Irawan yang karyanya spesifik bebatuan dan tembok.