Nusantara62 - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, kuatnya pertumbuhan ekonomi domestik pada Triwulan III 2022 ditopang kinerja neraca perdagangan Indonesia.
Neracara perdagangan pada triwulan III 2022 menunjukkan surplus USD14,92 miliar, atau tumbuh sebesar 12,58% (yoy).
Airlangga mengatakan, Indonesia juga masih mendapatkan windfall profit akibat tingginya harga beberapa komoditas unggulan yang didominasi oleh batu bara 13,31%, kemudian minyak kelapa sawit 8,95%, serta besi dan baja di angka 6,38%.
Baca Juga: Triwulan III 2022 Tumbuh Impresif
Hasilnya, sektor ekspor mampu tumbuh double digit sebesar 21,64% (yoy).
Airlangga melanjutkan, impor juga tumbuh tinggi sebesar 22,98% (yoy) selama Triwulan III-2022 dengan didorong oleh kenaikan impor bahan baku dan barang modal untuk mendukung aktivitas ekonomi yang menciptakan nilai tambah lebih tinggi, sehingga masing-masing mampu tumbuh 34,22% dan 44,08% (yoy).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga hampir terjadi di seluruh sektor lapangan usaha selama Triwulan III 2022.
Disebutkan, sektor Industri Pengolahan sebagai kontributor terbesar PDB tumbuh positif sebesar 4,83% (yoy).
Artikel Terkait
Menko Perekonomian: Krisis Global Harus Diatasi Bersama
Luhut: Tidak mengandalkan bahan mentah, perekonomian Indonesia tahan banting
Triwulan III 2022, Perekonomian Indonesia Tumbuh 5,7 Persen
BPS: Perekonomian Indonesia Terus Bertumbuh
BPS: Perekonomian Tumbuh 5,4 Persen, Tertinggi Usaha Transportasi dan Pergudangan