Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia juga didukung oleh adanya 2400 perusahaan startup

nusantara62.com - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memproyeksikan bahwa nilai transaksi ekonomi digital di Indonesia akan terus tumbuh dan mencapai 360 miliar dolar AS (Rp5.364 triliun) pada tahun 2030.

Indonesia menjadi pemain utama dalam ekonomi digital di ASEAN. Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia mencapai 77 miliar dolar AS (Rp1.147 triliun), meningkat 22 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Deputi Bidang Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian, Mohammad Rudy Salahuddin, menyatakan bahwa pada tahun 2025, nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan tumbuh dua kali lipat menjadi 130 miliar dolar AS, dan terus meningkat menjadi 222 hingga 360 miliar dolar AS pada tahun 2030.

Indonesia menyumbang sekitar 40 persen dari total nilai transaksi ekonomi digital di ASEAN.

Baca Juga: Desa Panglipuran Terkenal Dengan Keindahan Alamnya, Pukau Delegasi AMS 2023

Rudy juga menyoroti faktor-faktor lain yang mendukung pertumbuhan ekonomi digital, termasuk investasi yang positif dalam sektor tersebut.

Pada kuartal pertama 2022, nilai kesepakatan investasi mencapai 3 miliar dolar AS (Rp44 triliun), menjadikannya nilai tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Singapura.

Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia juga didukung oleh adanya banyak perusahaan rintisan (startup), yang kini berjumlah sekitar 2.400.

Jumlah ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah startup terbanyak di posisi keenam di dunia.

Baca Juga: Apa yang Diharapkan dari Mission Impossible: Dead Reckoning – Bagian Satu?

Langkah-langkah untuk transformasi ekonomi digital ini dianggap strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sesuai dengan visi dan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG).

SDG adalah agenda pembangunan global yang bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, dan melindungi planet melalui pencapaian 17 tujuan hingga tahun 2030.***