Nusantara62 – Dominasi Dolar AS untuk transaksi global diperkirakan akan segera berakhir.
Bahkan, Dolar AS sudah kehilangan posisi terdepan globalnya, karena Washington telah menjadi debitur terbesar di dunia, kata investor terkenal Jim Rogers kepada kantor berita Sputnik pada Rabu, 17 Mei 2023.
Jim Rogers yang juga salah satu pendiri Quantum Fund mencatat, semakin banyak negara menjadi ragu-ragu tentang greenback, karena ketergantungan yang mendalam pada penggunaannya dapat menyebabkan banyak masalah.
Baca Juga: Alamak, Ada Kesalahan Akuntansi, Pentagon Boros USD 3 Miliar Bantuan ke Ukraina, Ini Kecaman Senator
“Banyak teman Amerika yang pindah, mencoba mencari sesuatu untuk bersaing dan akhirnya menggantikan dolar AS,” kata Jim Rogers.
Menurut investor, mata uang internasional harus memiliki status yang benar-benar netral, dan kurangnya netralitas yang ditunjukkan Gedung Putih, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran atas kelayakan kredit AS, telah menghilangkan kualitas greenback tersebut.
“Banyak orang mulai bilang: tunggu dulu, saya tidak tahu apakah kita mau menggunakan uang itu, karena suatu saat akan bermasalah,” katanya.
“Tetapi juga, mata uang internasional dunia seharusnya benar-benar netral. Siapa saja dapat menggunakannya untuk apa pun yang Anda inginkan. Tapi sekarang Washington mengubah aturannya. Dan jika mereka marah padamu, mereka memotongmu.”
Jim Rogers menjelaskan, semakin banyak negara sekarang mencari alternatif untuk greenback, menambahkan bahwa yuan Tiongkok dapat menggantikan mata uang AS sebagai cara paling umum untuk melakukan penyelesaian internasional.
Rusia telah meningkatkan hubungan ekonomi dengan China selama beberapa tahun terakhir, mengadopsi yuan dalam perdagangan internasional.
Pada awal April, mata uang Tiongkok menggantikan dolar sebagai mata uang asing yang paling banyak diperdagangkan di Rusia.
Apalagi, yuan terus menembus sejumlah pasar lain di seluruh dunia.
Artikel Terkait
Indonesia dan Korea Selatan Teken Pakta untuk Beralih dari Dolar AS
Direktur IMF: Dolar Mulai Ditinggalkan Secara Bertahap
Invasi dapat merugikan ekonomi dunia sebesar 1 triliun dolar
Pentagon mengumumkan paket bantuan Ukraina senilai 1,2 miliar dolar
Rusia dan China Kurangi Penggunaan Dolar AS di Transaksi Perdagangan Mereka