Alamak, Ada Kesalahan Akuntansi, Pentagon Boros USD 3 Miliar Bantuan ke Ukraina, Ini Kecaman Senator

Nusantara62 – Kesalahan akuntansi di Kementerian Pertahanan AS di Pentagon untuk bantuan ke Ukraina terkuak.

Kementerian Pertahanan AS menyebutkan, temuan kesalahan akuntansi itu berakibat lebih banyak senjata, amunisi, dan peralatan yang tersedia untuk Ukraina ketimbang yang diperkirakan sebelumnya.

Temuan itu dilaporkan Reuters, Kamis, 18 Mei 2023.

Baca Juga: Cerita Rakyat Jawa Timur, Legenda Angling Dharma yang Dikutuk, Prabu Sakti Berilmu Nabi Sulaiman, Bagian 12

Laporan itu mengutip seorang pembantu Senat dan seorang pejabat Pentagon, keduanya bicara secara anonym, yang mengatakan militer AS telah "melebih-lebihkan nilai" dari beberapa perangkat kerasnya yang dikirim ke Kiev dengan besaran "sekitar USD 3 miliar".

Pentagon menggunakan biaya penggantian saat ini untuk peralatan yang diambil dari stoknya, daripada memperhitungkan harga beli asli dan penyusutan, menurut sumber agensi.

Kementerian Pertahanan AS dilaporkan sudah mengambil langkah-langkah untuk memberi tahu Kongres tentang upaya "penyesuaian akuntansi".

Baca Juga: Gaya Rambut Pria Juga Mengungkapkan Karakter yang Sebenarnya

Sementara itu, Senator Roger Wicker, pejabat Republik di Komite Angkatan Bersenjata Senat, mengatakan kepada Reuters bahwa Pentagon membuat "kesalahan besar" yang dapat meremehkan kebutuhan sekutu NATO di masa depan.

“Prioritas kami adalah kemenangan Ukraina atas [Presiden Rusia Vladimir] Putin. Mengubah perhitungan bantuan militer secara sepihak merupakan upaya penipuan dan merusak tujuan ini,” kata senator dari Mississippi itu.

Namun, kebingungan akuntansi dapat diterjemahkan menjadi lebih banyak pasokan ke pemerintah Kiev, menurut agensi tersebut.

Baca Juga: Move On dari mantan, Berikut tips yang akan menolong Anda dari keraguan

Pada Senin, bantuan AS dilaporkan turun menjadi hanya USD6 miliar untuk Ukraina, dari sebelumnya USD48 miliar yang disetujui Kongres pada Desember.

Kucuran pendanaan bantuan AS ke Ukraina sulit mendapatkan lebih banyak karena kebuntuan atas plafon utang nasional.