• Senin, 25 September 2023

Rusia dan China Kurangi Penggunaan Dolar AS di Transaksi Perdagangan Mereka

- Jumat, 12 Mei 2023 | 11:27 WIB
Mata uang Yuan China sudah singkirkan Dolar AS. (Pixabay)
Mata uang Yuan China sudah singkirkan Dolar AS. (Pixabay)

Nusantara62 - Hampir semua transaksi pembelian minyak mentah, gas, batu bara, dan logam tertentu oleh China dari Rusia sekarang diselesaikan dalam mata uang yuan China.

Hal itu dilaporkan Reuters pada Kamis, 11 Mei 2023, mengutip eksekutif perdagangan.

Disebutkan, China telah mendorong penggunaan mata uangnya secara internasional lebih luas selama lebih dari satu dekade.

Baca Juga: Militer Rusia mengklarifikasi situasi garis depan di Ukraina

Namun, tingkat penyelesaian global dalam yuan tetap relatif rendah hingga saat ini.

Mata uang negara, juga dikenal sebagai renminbi (RMB), kadang-kadang digunakan dalam transaksi komoditas besar China, karena sebagian besar perdagangan global dalam energi dan logam dihargai dalam dolar AS.

Upaya China menjauh dari dolar dalam perdagangan internasional telah dipercepat dengan latar belakang sanksi besar-besaran yang diberlakukan oleh negara-negara Barat terhadap Rusia, yang merupakan produsen dan pengekspor energi global utama.

Baca Juga: Asah Otak: Bisakah Anda Menemukan Sandal jepit Yang Berbeda di Gambar Ini dalam 10 Detik?

“Menjadi sangat rumit berurusan dengan USD di bawah rezim pembatasan harga. Itu berarti lebih banyak pekerjaan kepatuhan untuk bank,” kata salah satu sumber kepada Reuters.

 China telah menentang hukuman sepihak terhadap Rusia tetapi tetap mewaspadai sanksi sekunder.

Embargo yang dipimpin AS pada ekspor minyak Rusia dan produk minyak bumi telah menakuti pembeli Barat dan telah mempercepat pembayaran energi dalam yuan karena China telah mulai meningkatkan impor minyak mentah Rusia yang didiskon.

Baca Juga: Cerita Rakyat Jawa Timur, Legenda Sendang Tawun, Pengorbanan Raden Lodrojoyo

Proporsi penyelesaian impor Rusia dalam yuan selama tahun 2022 melonjak menjadi 23% dari 4% pada tahun sebelumnya.

“Untuk saat ini, dan untuk beberapa tahun ke depan, saya pikir perdagangan menggunakan RMB akan lebih banyak digunakan untuk perdagangan komoditas dan energi,” prediksi Chi Lo, ahli strategi investasi senior di BNP Paribas Asset Management.

Halaman:

Editor: Y Fernando Hamonangan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pemerintah dan DPR Sepakati RAPBN 2024

Kamis, 21 September 2023 | 17:34 WIB

Pemerintah Dukung Peningkatan Kinerja Migas

Kamis, 21 September 2023 | 06:05 WIB

Dua Merek Pakaian Ikonik AS Bakal Kembali ke Rusia

Rabu, 20 September 2023 | 23:42 WIB

IATA: Angkutan Penerbangan Global Booming

Minggu, 17 September 2023 | 18:46 WIB

Agustus 2023, Nilai Impor Indonesia Turun 3,53 Persen

Sabtu, 16 September 2023 | 07:05 WIB

Uni Eropa Cabut Sanksi terhadap Beberapa Pengusaha Rusia

Jumat, 15 September 2023 | 06:05 WIB
X